Sunday, July 1, 2018

SIMFONI_3


Tidak Ada
Tidak Ada Yang Layak Dibanggakan;
Tidak Ada Pula Yang Harus Diratapi.

Setiap bangunan gedung, termasuk rumah tinggal kita, memiliki minimal empat sudut dan enam sisi sehingga visualisasi kita terhadap gedung rumah kita bisa berbeda beda, tergantung di sudut atau di sisi mana kita berdiri karena DAYA PANDANG KEMANUSIAAN KITA SANGAT TERBATAS, tanpa dibarengi PENGALAMAN dan DAYA BERPIKIR (berimajinasi). Ada bangunan yang malah berbentuk bulat. Di sudut mana anda mau berdiri dan memvisualisasinya?

Demikian pula dengan kehidupan kita di alam semesta ini - SANGAT BANYAK SUDUT DAN SISI-SISI-nya. Dan …keanekaragaman agama dan kepercayaan yang dibuat manusia adalah sekelompok kecil sudut dan sisi kehidupan di semesta raya ini. Di sudut manakah anda memilih untuk berdiri dan memvisualisasi kehidupan ini? …. Dan bagaimana kalau ternyata keutuhan kehidupan di alam semesta ini juga berbentuk bulat, tidak bersudut; dan sisinya-pun tidak berujung dan tidak berpangkal; Di sudut atau di sisi manakah kita harus berdiri?  

TITIK PUNCAK pertumbuhan kepribadian seseorang, termasuk pertumbuhan rohani dan  daya berpikir (berimajinasi), adalah TITIK NOL - ZERO POINT. Di sana, di puncak itu, kita akan memahami bahuwa kemah  kehudupan dunia ini ternyata BULAT, tidak bersudut dan sisinyapun tidak berujung dan tidak pula berpangkal.
Di sana, di puncak itu,  kita akan memahami bahwa: …..
Dalam politik dan berpartai, kita boleh berbeda beda; ….
Dalam ber-suku, bangsa, dan negara; kita bole berbeda beda; ….
Dalam berbahasa dan berbudaya, kita bole berbeda beda; ….
Dalam beragama, kita bole pula berbeda beda; …
Dalam jender, ada laki laki dan perempuan; …
Dalam berprofesi ada atasan ada bawahan, ada guru ada siswa-nya; ada dosen ada mahasiswa, ada pengusaha dan karyawan, ada petani, ada nelayan, ada pedagang kaki lima hinga konglamerat …., …. ; tetapi ….

DALAM KEMANUSIAAN, KITA ADALAH SESAMA MANUSIA
KASIHILAH SESAMA-MU

Di sana, di puncak itu pula kita akan mengerti bahwa selain ada sesama manusia; …

Ada pula langit di atas segala langit dengan matahari, bulan, planet dan bintang yang bertaburan indah di galaksi bima sakti dan galaksi lainnya di segala langit;

Ada kupu kupu, belalang serta burung burung yang beterbangan ria di angkasa raya;

Ada samudra raya dengan beraneka ragam ikan berwarna warni yang berenang di dalamnya;

Ada juga benua dan pepulauan tempat gunung dan lembah bertaburan menyediakan tanah dan air tempat hidup beraneka ragam tanaman, pepohonan, bunga serta beraneka ragam binatang berkaki dua, empat dan melata, …..
Dan ada pula udara (roo'-akh) yang berhembus sejuk mengelilingi alam ciptaan menyediakan nafas kehidupan bagi semua ciptaan; tapi juga bisa menjadi angin, taufan serta badai dan putting beliung yang berderu - membinasakan - bagaikan amukan lakskar berkereta perang dan berpesawat tempur di medan laga,  … dan ...

Manusia, tanaman, tumbuhan, binatang dan ternak serta bumi dan air … …  KESEMUANYA ini telah ditata secara sempurna dan seimbang dalam satu sistim simbiose mutualistis oleh sang arsitek  bangunan alam raya ini.

HARGAILAH DAN PELIHARALAH karena …

Kesemuanya ini adalah karya ciptaan sang khalik YANG MAHA ESA; yang adalah kausa primayang awal dan yang akhir ….Dia-lah kekekalan yang abadi itu – apapun sebutan dan pandangan-mu tentang si dia yang bertakhta dalam kekekalannya yang abadi.
Dialah yang menyinarkan sinar matahari ke atas alam raya, ke atas tanaman, ternak serta burung burung di udara dan ikan ikan di laut…, kepada suku-suku bangsa, budaya dan orang orang beragama maupun tidak beragama; yang kaya dan yang miskin…, kepada pemimpin dan rohaniawan serta jemaat dan rakyat jelata…, kepada pengusaha dan karyawan;... …, kepada SESAMA CIPTAAN.

Di sana, di puncak itu, kita mengetahui bahwa: …
Roda kehidupan ini selalu berputar; terkadang di atas terkadang di tengah dan di bawa; Jangan menindas dan menggilas yang di bawah bila kita berada di atas karena ada saatnya roda kehidupan kita pun berputar ke tengah dan ke bawah; tetapi jangan pula mendewakan dan menyembah yang di atas bila berada di posisi tengah dan bawah karena hanya ada satu sang khalik yang maha esa dan yang maha kuasa yang layak dan patut disembah.

Di sana, di puncak itu, kita akan melihat bahwa: …
Ada saatnya kita makan, pakai dan tinggal berkecukupan, berhasil dalam cita dan cinta, senang dan tertawa - bahagia bersama sanak saudara yang kita cintai. Jika saat itu tiba, janganlah berbusung dada dan lupa berbagi ... karena pasti ada saatnya kita gagal, menderita, lapar dan haus serta sedih dan menangis. Di saat itu kita butuh uluran tangan dari sesama. Jangan mengoleksi harta dan kemewahan dalam kefanaan ini tapi simpanlah semuanya di dalam kekekalan yang abadi.

Di sana, di puncak itu, kita sadar bahwa: …
Ada saatnya kita berada; tapi ada saatnya pula kita berkekurangan dan berketiadaan – malah ada saatnya kita harus dengan iklas merelakan pergi - atau membiarkan tinggal - semua yang kita sukai, senangi dan cintai.

Di sana, di sudut dan sisi kehidupan pada puncak TITIK NOL itu barulah tiba keinsafan bahwa:

Kesuksesan, kelimpahan, kemewahan, sukacita kebahagiaan … pujian, fithnahan, serta kegagalan, kesedihan dan air mata penderitaan … dalam segala keanekaragam hidup ini … …  semuanya ada dan terjadi seizin - dia – dan di dalam kehendak dan kendali dia yang khalik yang bersemayam dalam kekekalannya yang abadi

Tidak ada yang layak dibanggakan; tidak ada pula yang harus diratapi.

Di sudut pandang pada puncak TITIK NOL itu barulah kita AKAN MAMPU MENSYUKURI SEGALA HAL DALAM SEGALAH KEADAAN … … hingga pada akhirnya kita insaf bahwa: 

DEBU ADALAH DEBU - DENGAN TELANJANG KITA DATANG, DALAM NOL dan KEHAMPAAN PULA KITA AKAN TINGGALKAN DEBU UNTUK KEMBALI KEDALAM KEKEKALAN YANG ABADI.
Kupang di hari ke satu,  Juli, 2018
di Gubuk Permenunganku, John Wem Haan



SIMFONI_2

SATU MAKNA KEHIDUPAN.

Hidup memang berwarna-warni; suka -duka, untung-malang, berhasil-gagal, tawa dan air mata; semuanya datang silih berganti di dalam DIRI. Alampun menawarkan keanekaragaman itu: badai-angin sepoi, lahar panas-air sejuk, gelapnya awan-terang mentari, gelombang samudra-keheningan danau, indahnya musim bunga berganti musim panas dan gugur. Manusiapun beraneka ragam: berambut halus-keriting, berkulit hitam pekat-kuning gading dan langsat, tak beragama-beraneka ragam agama.
Dalil keanekaragaman ini axioma (MUTLAK). Kesemuanya adalah hasil mahakarya dari YG MAHA AGUNG. Suatu SIMFONI indah utk dinikmati. (Makna dasar kta simfoni adalah suatu keindahan agung yg terangkai dari hal-hal yg berbeda secara kompak & serasi).
Meributkan perbedaan hanyalah pekerjaan menjaring angin; Berhentilah! Jangan sesali kegagalan, tapi jangan juga berbangga atas keberhasilan karena keduanya pasti muncul silih berganti. Di dalam kegagalan ada pelajaran yg sangat berharga. Mutiara yg mahal adanya di dasar laut (kegagalan) yg dalam, bukan di puncak gunung Himalaya. Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya tapi justru melalunya terbuka lagi satu gerbang hikmat yg menerangi lankah menuju ke ujung jalan yg adalah PUNCAK dari KEHIDUPAN yg SESUNGGUHNYA.
Sebaliknya di dalam keberhasilan ada juga kerapuhan, seperti telur di pucuk tanduk (gampang 'jatuh' dan 'hancur' di dalam keberhasilan itu juga. KEBERHASILAN SEJATI hanya ada pada bagaimana kita mengolah dan merangkai semua serpihan kehidupan menjadi suatu SIMFONI yg indah.
Jangan pula menindas yg lemah di saat kita kuat & berkuasa karna ada saatnya kita juga menjadi lemah & tidak berkuasa. Di dalam kuat kuasa ada unsur dinamit atom yg bisa menghancurkan diri sendiri dan sekitarnya jika meledak. Tapi bila dijalani dgn baik & benar, akan membuahkan kebenaran dan kebaikan bagi diri dan dunia sekitar. Keduanya juga seperti hydrogen (H) dan oksigen (O2) bisa membakar-hanguskan; Namun apabila dirangkai dgn baik & benar terbentuklah senyawa H2O yaitu air yang menyejukkan, menyegarkan dan menghidupkan.
Jangan meratapi kekurangan, jangan pula berpesta pora dalam kelimpahan karena semuanya pasti berakhir dgn TELANJANG dan menjadi DEBU. Kita dipercayai kelimpahan utk mengolah, membagi dan membangun bersamasama dgn Dia yg sang khalik. Dari Dialah segala galanya, dan oleh Dia juga semuanya akan dikembalikan menjadi DEBU. Yg fana pasti berlalu; yg tinggal tetap, hanyalah KEKEKALAN itu sendiri; apabila kekekalan itu tiba APA YG SUDAH KITA LAKUKAN DGN SEMUA YG DIPERCAYAKAN PD KITA dalam kefanaan ini..?
Biarkan hidup ini mengalir seperti air yg lentur menembusi/ melampau semua aral. Kerikil, karang dan kepadatan tanah tidak merintanginya; mengalir utk menyuburkan, menyejukan, menyegarkan dan menghidupkan. Juga biarkan hidup ini mengalun seperti simfoni orkestra terolah dan dirangkai indah dari keanekaragaman nada dan instrumen utk menghibur yg sedih, menyebar damai di tengah permusuhan dan membawa KEHENINGAN (kekekalan) di dalam diri agar dapat BERSYUKUR DALAM SEGALA HAL.
Simfoni kehidupan.
Bjw-Kpg, 21-25 April 016.